Arus globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Begitulah, media sosial yang lahir dari kencangnya arus tersebut. Terlebih karena pandemi COVID-19 telah menciptakan era serba digital. Menghadapi hal tersebut, Yus Sudibdya membagikan pengalamannya dalam langkah pemanfaatan ruang digital dengan bijak.
Dibuka dengan alunan akustik, hari ke-13 Denpasar Festival kembali berlangsung di Taman Inspirasi Muntig Siokan, Denpasar dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kreativi Denpasar pada Rabu (22/12). Pagi itu terdapat bincang santai sembari pemberian edukasi dalam sebuah workshop bersama Yus Sudibdya yang merupakan sosok di balik akun instagram @infodenpasar dan @jakartainfo.
Dalam workshop tersebut ia bercerita mengenai lahirnya kanal informasi melalui Instagram. Lahir dari ketidaksengajaan, kini akun @infodenpasar memiliki lebih dari 900.000 pengikut. “Saya membuat platform sosial media sebagai suatu instrumen. Jika membuat warung, perusahaan, ataupun restoran kita harus buat company profile dengan media sosial” tutur Yus. Melatarbelakangi hal tersebut, Yus membuat satu akun Instagram. Namun, dalam proses pengumpulan dana untuk pengembangan usaha, sehingga sosial media tersebut kosong. Dari sanalah rasa iseng muncul di pikiran Yus seperti mengisi foto-foto sudut Kota Denpasar. “Saya keliling naik motor dan foto kemacetan, foto makanan, ternyata banyak orang yang minta lagi, saat itu saya melihat potensi besar sosial media.” terang Yus dengan senyum sumringah.
Ketika itu terjadi, mulailah Yus memperbaiki konten dan berharap dapat menambah khasanah bagi masyarakat. Beberapa tawaran mulai muncul, seperti tawaran promosi atau menjadi media partner “Saya analogikan hal ini sebagai simbiosis mutualisme, saya buat usaha orang ramai dan saya bisa mengembangkan bisnis ini menjadi lebih lama, agar seimbang” tegas Yus. Tidak sendiri, Yus mengelola konten sosial media tersebut bersama dengan timnya yang terdiri dari bidang desain grafis, videografer, dan konten kreator.
Dirancang dengan bentuk konten yang tidak serta merta sama, disanalah Yus mengaku pikirannya terkuras dan mendorongnya untuk terus belajar. “Tanpa kreativitas kita tidak bisa ngapain” ujarnya.
Perkembangan globalisasi kian melesat cepat, hal ini dapat menjadi suatu yang positif maupun negatif. Yus juga menekankan bahwasanya mengingat banyaknya platform sosial media, maka baiknya dari saat ini mulai melihat potensi atau kreativitas yang ada di dalam diri yang nantinya hal tersebut dapat dioptimalkan.
Dalam workshop tersebut, ia juga menekankan untuk jangan selalu memandang hasil, melainkan proses dalam mencapai tujuan tersebut “Hasil itu adalah sebuah bonus” ujarnya banyak orang yang anti, tapi minimal kita harus tahu perkembangan sudah secepat ini
Peserta workshop turut aktif melontarkan pertanyaan kepada narasumber. “Cara memulai, yang pertama rasa malu harus ada diposisi terakhir, lakukan saja dulu, mulai fokus dan optimalkan apa yang kita punya, cari referensi sebanyak-banyaknya.” saran Yus bersemangat.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!