Posts

 

Panggung Musik Denpasar Festival Hari Pertama Dimeriahkan oleh Musisi Lokal Kebanggaan

Persembahan Panggung Musik menjadi salah satu rangkaian yang amat dinanti oleh pengunjung Denpasar Festival dari tahun ke tahun. Menyajikan warna musik dengan genre yang beragam, Denfest kembali mewadahi ruang berkreasi bagi para musisi lokal untuk mempersembahkan penampilan terbaik mereka di atas panggung kepada para pencinta musik. Mencakup berbagai identitas, nilai, karakter, dan estetika yang unik, kemeriahan panggung musik Denpasar Festival ke-17 turut menjadi titik temu berbagai skena musik tanah air dengan ciri khas-nya masing-masing.

Komitmen Denpasar Festival untuk membuka ruang berkarya yang inklusif dan seluas-luasnya tercermin dalam pengemasan festival musik yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari talenta muda berbakat hingga seniman lokal legendaris.

Sekitar pukul 17.00 WITA, lapangan puputan badung di sisi utara telah dipadati oleh pengunjung yang tengah menyaksikan kepiawaian anak-anak remaja dalam bermusik. Lantunan nada dari drum, gitar, dan bass seolah berhasil menarik perhatian penonton. Persembahan musik kontemporer dari Sekolah Musik Sangaji menjadi penampilan pembuka Panggung Musik hari pertama Denpasar Festival ke-17. Grup band remaja ini melantunkan berbagai lagu bergenre pop dan pop-punk yang cukup populer dengan aransemen yang ciamik. Beberapa diantaranya ialah lagu “Beraksi” dari Kotak, “Cincin” dari Hindia, hingga lagu “Separuh Nafas” dari grup legenda Dewa 19.

Talenta Muda Unjuk Keterampilan Bermusik di Panggung Musik Denpasar Festival Ke-17, Band dari Sekolah Musik Sangaji Menjadi Pembuka


Penampilan selanjutnya dimeriahkan oleh Bali Harmony Junior. Tampil dengan harmonisasi suara yang lembut diiringi koreo senada yang menyentuh, sukses membuat penonton terhibur oleh kekompakan vokal grup remaja ini. Dua penampilan dari grup remaja ini membuka kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengeksplorasi referensi gaya musik yang sesuai dengan karakter mereka dan tentunya menjadi sarana yang baik guna menumbuhkan kepercayaan diri untuk tampil di khalayak umum.

Robi Navicula Jadi Guest Star Spesial yang Muncul dalam Penampilan Bali Drums & Guitar


Seusai pertunjukan yang cemerlang dari talenta muda berbakat tersebut, Panggung Musik Denpasar Festival diguncang oleh penampilan penuh energi dari Bali Drums & Guitar dengan nuansa rock. Lagu-lagu yang dibawakan pun cukup fenomenal, seperti “We Will Rock You” yang dipopulerkan oleh Queens hingga lagu legendaris Indonesia “Gebyar-Gebyar” oleh Gombloh. Grup ini juga menampilkan kolaborasi spesial dengan Robi Navicula dengan membawakan lagu bertajuk “Dinasti Matahari” yang sarat makna dan kaya metafora. Menggambarkan perjalanan manusia yang penuh tantangan namun tetap memiliki pengharapan yang menyala seraya merefleksi keseimbangan hubungannya dengan alam semesta. Beat drum yang kuat serta riff gitar yang tajam menghasilkan aransemen yang enerjik dan dinamis dengan tempo yang cepat, efektif mencuri perhatian penonton untuk semakin mendekat.

Band Dass Shine Persembahkan Lagu-lagu Bernuansa Nostalgia bagi Pencinta Musik Indie-Pop


Semakin dipadati pengunjung, penampilan band Dass Shine kembali menggaet perhatian penonton untuk merapat. Penampilannya yang autentik berbekal gaya musik indie-pop, alternative, dan folk dengan sentuhan modern yang khas; sederhana namun ekspresif. Lagu-lagu yang emosional, lirik yang puitis, serta melodi yang melankolis mampu membuatnya membangun koneksi mendalam dengan para pendengar yang terhanyut dalam irama bernuansa nostalgia nan penuh makna.

Memasuki pukul 20.20 WITA, riuh penonton semakin bergemuruh ketika nama Emoni dan Jun Bintang dipanggil ke atas panggung oleh MC. Kolaborasi dua seniman lokal dengan gaya musik berbeda ini ternyata mampu membuat suasana Lapangan Puputan menjadi hangat. Warna unik dari musik bernuansa pop Bali dari Jun Bintang yang berpadu harmonis dengan pola ritme instrumen tradisional Emoni Bali, menjadikan sajian musik mereka begitu unik karena menonjolkan elemen budaya lokal yang khas.

Jun Bintang Berkolaborasi dengan Emoni Bali Dilengkapi Penampilan Penari Bli Manubada, Memperkaya Elemen Budaya Lokal dalam Warna Musiknya


Mengingat pertunjukan musik hari pertama tahun ini bertepatan dengan Hari Ibu tanggal 22 Desember, personil grup Emoni Bali, Eka Wahyudi dan Bella Delvia menyampaikan perasaan 1a dapat tampil pada hari yang spesial ini di depan ribuan penonton Denpasar Festival 2024. “Persiapan kami untuk penampilan ini dua hari, cukup singkat. Tapi kami menampilkan yang terbaik, berkolaborasi dengan Jun Bintang sama Bli Manubada sebagai penari yang bikin unik. Harapan kami untuk Denpasar, kotaku, rumahku, tentunya semakin baik kedepannya dan tetap berbudaya,” pungkas Bella.

Lantunan Nada Lembut nan Merdu Musik Pop Modern Bali yang Dibawakan oleh Tika Pagraky Menjadi Sajian Penutup Pangging Musik Hari Pertama


Persembahan Panggung Musik Denpasar Festival hari pertama ditutup dengan apik oleh solois Bali, Tika Pagraky. Menampilkan beberapa lagu-lagunya yang cukup populer dengan eksplorasi musik bernuansa pop modern dengan sentuhan tradisional Bali, Tika mengundang antusiasme pengunjung yang cukup besar. Suaranya yang mengalun lembut nan hangat bak membius penonton yang memadati area panggung untuk ikut menyanyi bersama.

Memasuki hari kedua Denpasar Festival pada Sabtu (23/12), panggung musik diramaikan dengan penampilan jejeran musisi-musisi muda asal Bali. Alunan musik pun mampu merasuk di keramaian di Lapangan Puputan Badung. 

Sore itu tatkala matahari mulai beranjak ke ufuk barat, musisi-musisi muda Bali yang tergabung dalam De Beat Music Course membuka perhelatan di panggung musik dengan menyanyikan beberapa buah lagu secara bergilir selama satu jam. Suasana di Lapangan Puputan Badung pun semakin dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati akhir pekan dengan hiburan di panggung musik. Selain itu, sebuah band asal Kota Denpasar yang menjajaki belantika musik Bali bernama Dunky turut serta menyemarakkan hari kedua Denpasar Festival. Pada penampilannya, Dunky menyanyikan beberapa buah lagu hasil garapannya di tengah-tengah ria penonton. 

Penampilan band asal Kota Denpasar – Dunky

Penampilan De Beat Course warnai sore Denfest ke-16

Tak kalah menarik, ketika hari mulai semakin gelap, seorang penyanyi muda asal Bali yang karyanya telah dikenal di kancah nasional yaitu Meiska juga menyemarakkan pemanggungan Denfest dengan menyanyikan beberapa buah lagu, baik itu lagu slow maupun upbeat. Diantara lagu yang ditampilkan tersebut, dua lagu merupakan single dari Meiska yang berjudul “Kembalilah” dan “Hilang Tanpa Bilang”. Pengunjung pun tak mau kehilangan momen sehingga merapatkan diri ke arah panggung musik. Meiska yang saat ini sedang menyiapkan single dan album terbarunya juga mengungkapkan kegembiraannya ketika diundang untuk tampil di perhelatan akhir tahun Kota Denpasar, “Rasanya senang banget, karena ini pertama kali tampil di Denfest, akhirnya kesampaian juga, dari lama memang ingin tampil disini,” tutur Meiska. Selain itu, Meiska juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang ketika pengunjung ikut bernyanyi bersama Meiska dan hafal lagu milik Meiska, khususnya lagu “Hilang Tanpa Bilang” yang mengisahkan percintaan zaman sekarang. 

Menyenandungkan lagu galau di alun-alun Lapangan Puputan Badung bersama Meiska

Penampilan band kolaborasi Jawara Denpasar Youth Festival

Lebih lanjut, sembilan orang musisi-musisi muda yang tergabung dalam Citigenz juga menggebrak pemanggungan musik malam itu. Mereka ialah band kolaborasi dari jawara Denpasar Youth Festival yang merupakan sebuah ruang seni untuk anak muda Kota Denpasar. Citigenz menyanyikan lagu secara kuartet, dan ketika menyanyikan lagu berjudul Ogoh-Ogoh Citigenz mampu mentransfer semangat kepada penonton sehingga pemanggungan pun semakin semarak. “Kita sangat senang apalagi kita mendapatkan pengalaman baru dan ketemu teman-teman baru disini karena kita adalah band kolaborasi jawara D’Youth,” ungkap Ida Ayu Mas Genitri Kaleran yang merupakan salah satu penyanyi Citigenz. 

Sorak – sorai kolaborasi The Voice Bali berhasil membakar semangat penonton

Semakin malam semakin meriah, begitulah ungkapan yang pantas ditautkan pada pemanggungan musik hari kedua tersebut. Pasalnya The Voice Bali  diantaranya Suci, Gus Agung Gotama, dan Ava dengan suara emasnya menyanyikan lagu-lagu hits Indonesia maupun global. Salah satunya, ialah lagu berjudul “Kangen” milik Dewa19 yang menggelora dengan lantang di alun-alun utara lapangan sebagai penutup penampilan mereka.

Ditutup dengan penampilan merdu nan menyayat hati dari Anggis Devaki

Sampai pula pada penghujung acara, area pemanggungan masih tampak seperti lautan manusia. Saat itu pula, Anggis Devaki seorang penyanyi wanita asal Bali yang telah menginjakan kaki ke panggung nasional melalui salah satu ajang pencarian bakat tampil di keramaian malam. Dirinya menyanyikan total delapan buah lagu dan beberapa diantaranya merupakan single miliknya seperti “Semesta”, “Bodoh”, dan “Cinta Terbalas Nanti”. “Anggis merasa pasti senang dan bersyukur banget sih, karena balik lagi ke rumah yaitu Bali dan bisa berkesempatan untuk nyanyi di depan semeton Bali semuanya, happy banget,” ungkap Anggis usai penampilannya di Denpasar Festival. Penampilan anggis pun ditutup dengan kolaborasi bersama The Voice Bali. “Kolaborasi terjadi secara natural dan senang rasanya bisa berkolaborasi dengan musisi bali lainnya, terlebih kami saling kenal, jadi bisa reuni lagi,” tutup Anggis.