Denpasar Festival ke-17 telah mencapai puncak acara. Gelaran yang berlangsung selama empat hari ini sukses menuai perhatian masyarakat Kota Denpasar dengan berbagai penampilan musik, budaya, hingga beragam perlombaan dan workshop.
Panggung musik Denpasar Festival hari terakhir tak kalah meriah dari hari sebelumnya, puluhan musisi mengisi puncak acara panggung musik pada Rabu (25/12) diantaranya adalah Sang Rembulan, Sekolah Musik Farabi, Blacklist, Tjok Bagus & Kawannya feat Triola, Zat Kimia, Gus Teja World Music, Pop Bali Pramusti, dan Bali Reggae Movement.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/31-1030x687.jpg)
Penampilan pembuka oleh Sang Rembulan
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/4-1030x687.jpg)
Sekolah Musik Farabi
Pukul 17.00 WITA, ratusan masyarakat tampak memadati areal panggung musik Denpasar Festival yang terletak di sisi utara Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Alunan lagu pembuka dari band Sang Rembulan kian menarik kepadatan pengunjung Denpasar Festival. Selanjutnya musisi-musisi muda berbakat yang tergabung dalam Sekolah Musik Farabi menampilkan kebolehannya dalam memainkan berbagai alat musik hingga menyanyikan beberapa lagu di depan penonton.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/51-1030x687.jpg)
Blacklist
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/61-1030x687.jpg)
Tjok Bagus & Kawannya feat Triola
Tak sebatas disana, band unik bernama Blacklist turut meramaikan panggung musik dengan mengantarkan beberapa buah lagu. Setelah itu, panggung musik dihiasi oleh suara Tjok Bagus dan Kawannya dengan genre musik folk. Penonton pun turut menyanyikan lagu malam itu, seperti lagu berjudul “Pegang Tanganku” dan yang lainnya. Triola, musisi muda asal ISI turut meramaikan penampilan Tjok Bagus, kolaborasi ciamik ini mampu menarik perhatian pengunjung. “ Saya sangat bangga, bahagia dan salut ternyata antusias dan apresiasi penonton besar sekali jadi terharu senang,” tutur Tjok Bagus.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/2-1030x687.jpg)
Alunan musik tradisional yang merdu oleh Gus Teja World Music
Seorang maestro suling yang telah mendunia, Gus Teja juga turut hadir di panggung musik Denpasar Festival bersama dengan kelompok musiknya yang biasa disebut Gus Teja World Musik. Terdapat empat lagu yang dibawakan oleh Gus Teja malam itu, diantaranya adalah “Wastra, Siluet Senja, Bala Bingar, dan Ulah Egar”. Alunan musik tradisional Bali ini membangkitkan keriangan masyarakat di penghujung perhelatan akhir tahun Denpasar Festival. “Sebuah kehormatan bagi saya dan teman-teman bisa tampil disini, membawa suling sakti saya, dan luar biasa sambutan penonton, begitu antusias dan ramai sekali disini,” ujar Gus Teja ketika dijumpai setelah acara.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/9-1030x687.jpg)
Pop Bali Pramusti
Kini giliran pecinta “gending Bali” yang dibuat senang karena penampilan dari Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali, diantaranya adalah Tunik Rodja&Anggi, Trisna STE, Tri Puspa, Putri Bulan, Turah Manik, Ketut Asmara, Tri G, dan Yonk Sagita dengan iringan Rajapala Band.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/101-1030x687.jpg)
Bali Reggae Movement
Di akhir acara, musik reggae mengalun keras di Lapangan Puputan Badung. Bali Reggae Movement mengajak penonton menikmati sajian musik reggae dengan bergoyang bersama. Asyiknya musik reggae menjadi penutup gelaran Denpasar Festival 2024.
Melalui panggung musik Denpasar Festival 2024 mampu memberi keriangan bagi masyarakat yang sedang jenuh dengan rutinitas harian, ratusan musisi unggulan telah meramaikan panggung musik selama 4 hari dan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Kota.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!