Persembahan Panggung Musik menjadi salah satu rangkaian yang amat dinanti oleh pengunjung Denpasar Festival dari tahun ke tahun. Menyajikan warna musik dengan genre yang beragam, Denfest kembali mewadahi ruang berkreasi bagi para musisi lokal untuk mempersembahkan penampilan terbaik mereka di atas panggung kepada para pencinta musik. Mencakup berbagai identitas, nilai, karakter, dan estetika yang unik, kemeriahan panggung musik Denpasar Festival ke-17 turut menjadi titik temu berbagai skena musik tanah air dengan ciri khas-nya masing-masing.
Komitmen Denpasar Festival untuk membuka ruang berkarya yang inklusif dan seluas-luasnya tercermin dalam pengemasan festival musik yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari talenta muda berbakat hingga seniman lokal legendaris.
Sekitar pukul 17.00 WITA, lapangan puputan badung di sisi utara telah dipadati oleh pengunjung yang tengah menyaksikan kepiawaian anak-anak remaja dalam bermusik. Lantunan nada dari drum, gitar, dan bass seolah berhasil menarik perhatian penonton. Persembahan musik kontemporer dari Sekolah Musik Sangaji menjadi penampilan pembuka Panggung Musik hari pertama Denpasar Festival ke-17. Grup band remaja ini melantunkan berbagai lagu bergenre pop dan pop-punk yang cukup populer dengan aransemen yang ciamik. Beberapa diantaranya ialah lagu “Beraksi” dari Kotak, “Cincin” dari Hindia, hingga lagu “Separuh Nafas” dari grup legenda Dewa 19.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/Sekolah-Musik-Sangaji-2-1030x687.jpg)
Talenta Muda Unjuk Keterampilan Bermusik di Panggung Musik Denpasar Festival Ke-17, Band dari Sekolah Musik Sangaji Menjadi Pembuka
Penampilan selanjutnya dimeriahkan oleh Bali Harmony Junior. Tampil dengan harmonisasi suara yang lembut diiringi koreo senada yang menyentuh, sukses membuat penonton terhibur oleh kekompakan vokal grup remaja ini. Dua penampilan dari grup remaja ini membuka kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengeksplorasi referensi gaya musik yang sesuai dengan karakter mereka dan tentunya menjadi sarana yang baik guna menumbuhkan kepercayaan diri untuk tampil di khalayak umum.
Seusai pertunjukan yang cemerlang dari talenta muda berbakat tersebut, Panggung Musik Denpasar Festival diguncang oleh penampilan penuh energi dari Bali Drums & Guitar dengan nuansa rock. Lagu-lagu yang dibawakan pun cukup fenomenal, seperti “We Will Rock You” yang dipopulerkan oleh Queens hingga lagu legendaris Indonesia “Gebyar-Gebyar” oleh Gombloh. Grup ini juga menampilkan kolaborasi spesial dengan Robi Navicula dengan membawakan lagu bertajuk “Dinasti Matahari” yang sarat makna dan kaya metafora. Menggambarkan perjalanan manusia yang penuh tantangan namun tetap memiliki pengharapan yang menyala seraya merefleksi keseimbangan hubungannya dengan alam semesta. Beat drum yang kuat serta riff gitar yang tajam menghasilkan aransemen yang enerjik dan dinamis dengan tempo yang cepat, efektif mencuri perhatian penonton untuk semakin mendekat.
Semakin dipadati pengunjung, penampilan band Dass Shine kembali menggaet perhatian penonton untuk merapat. Penampilannya yang autentik berbekal gaya musik indie-pop, alternative, dan folk dengan sentuhan modern yang khas; sederhana namun ekspresif. Lagu-lagu yang emosional, lirik yang puitis, serta melodi yang melankolis mampu membuatnya membangun koneksi mendalam dengan para pendengar yang terhanyut dalam irama bernuansa nostalgia nan penuh makna.
Memasuki pukul 20.20 WITA, riuh penonton semakin bergemuruh ketika nama Emoni dan Jun Bintang dipanggil ke atas panggung oleh MC. Kolaborasi dua seniman lokal dengan gaya musik berbeda ini ternyata mampu membuat suasana Lapangan Puputan menjadi hangat. Warna unik dari musik bernuansa pop Bali dari Jun Bintang yang berpadu harmonis dengan pola ritme instrumen tradisional Emoni Bali, menjadikan sajian musik mereka begitu unik karena menonjolkan elemen budaya lokal yang khas.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/Emoni-Bali-feat-Jun-Bintang-1030x687.jpg)
Jun Bintang Berkolaborasi dengan Emoni Bali Dilengkapi Penampilan Penari Bli Manubada, Memperkaya Elemen Budaya Lokal dalam Warna Musiknya
Mengingat pertunjukan musik hari pertama tahun ini bertepatan dengan Hari Ibu tanggal 22 Desember, personil grup Emoni Bali, Eka Wahyudi dan Bella Delvia menyampaikan perasaan 1a dapat tampil pada hari yang spesial ini di depan ribuan penonton Denpasar Festival 2024. “Persiapan kami untuk penampilan ini dua hari, cukup singkat. Tapi kami menampilkan yang terbaik, berkolaborasi dengan Jun Bintang sama Bli Manubada sebagai penari yang bikin unik. Harapan kami untuk Denpasar, kotaku, rumahku, tentunya semakin baik kedepannya dan tetap berbudaya,” pungkas Bella.
![](https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2024/12/Tika-Pagraky-1030x687.jpg)
Lantunan Nada Lembut nan Merdu Musik Pop Modern Bali yang Dibawakan oleh Tika Pagraky Menjadi Sajian Penutup Pangging Musik Hari Pertama
Persembahan Panggung Musik Denpasar Festival hari pertama ditutup dengan apik oleh solois Bali, Tika Pagraky. Menampilkan beberapa lagu-lagunya yang cukup populer dengan eksplorasi musik bernuansa pop modern dengan sentuhan tradisional Bali, Tika mengundang antusiasme pengunjung yang cukup besar. Suaranya yang mengalun lembut nan hangat bak membius penonton yang memadati area panggung untuk ikut menyanyi bersama.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!