Sedari sore pada Jumat (23/12), terlihat beberapa orang menggunakan kostum menyerupai tokoh film maupun anime. Mereka saling beradu penampilan di pemanggungan Cosplay Walk Competition di Panggung Gajah Mada. Ada pula workshop ecoprint yang berlangsung sejak pagi hari.
Semarak Denfest hari ketiga sudah dimulai dari pukul 08.00 WITA. Puluhan anak – anak terlihat memadati Wantilan Inna Heritage Bali Hotel dengan antusiasme dan semangat untuk mengikuti workshop yang dilaksanakan oleh Ecoprint Bali. Workshop yang dibawakan langsung oleh founder dari Ecoprint Bali, Arry Budiawan, disambut meriah oleh anak – anak yang hadir sebagai peserta. Adapun peserta merupakan siswa – siswi yang tersebar di Kota Denpasar. Ecoprint Bali merupakan salah satu komunitas yang telah berdiri sejak tahun 2017 dan kini bersinergi dalam menyebarluaskan informasi seputar Ecoprint.
Menyasar anak – anak kelas 4 hingga 6 SD, pemilihan peserta turut menjadi pertimbangan penting yang dilakukan oleh Arry Budiawan dan tim Ecoprint Bali. “Anak-anak tentunya menjadi salah satu segmen kami untuk edukasi, kami mengedukasi anak-anak untuk memperkenalkan yang namanya produk-produk alam supaya lebih paham dan punya pilihan terhadap produk – produk menggunakan bahan – bahan natural,” jelas Arry. Segmentasi audiens kelas 4 – 6 SD pun dipilih agar memudahkan pengarahan bimbingan saat worksho. “Misalnya ketika waktu kerja ada sedikit berbahaya menggunakan kompor jadi daya meminta kepada panitia untuk disegmentasikan kepada kelas 4 sampai 6 saja,” tambahnya.
Workshop yang diawali dengan pengenalan ecoprint dan bahan-bahan alam yang digunakan sebagai dasar, juga langsung dilanjutkan dengan proses pembuatannya. Semangat peserta nampak jelas dikala tim Ecoprint Bali mengajak seluruh peserta untuk langsung terjun dalam proses pembuatan produk berupa kain ecoprint.
Workshop yang berlangsung dari pukul 08.00 WITA hingga 12.00 WITA tersebut tak hanya ingin menampilkan proses pembuatan produk ecoprint saja, namun memiliki pesan tersendiri yang dibawa oleh tim Ecoprint Bali. Bagi Arry perkembangan ecoprint merupakan hal utama yang patut menjadi sorotan di tengah perubahan kultur masyarakat yang beralih ke sustainablelity.
Founder dari Ecoprint Bali tersebut turut menyampaikan harapannya seputar perkembangan Ecoprint di Bali khususnya di Denpasar, “harapan saya kedepannya untuk yang namanya ecoprint khususnya di Bali, saya berharap Bali lebih gencar lagi mengangkat nama ecoprint dan natural dry karena menurut saya sendiri Bali sudah cukup ketinggalan dari wilayah – wilayah lainnya, kebetulan saya sebagai tenaga pengajar nasional jadi saya tau sentral – sentral pengrajin itu ada dimana, nah kita di Bali masih ketinggalan ni sama yang di luar Bali sementara posisi kita adalah sentral pariwisata setidaknya Bali dengan mudahlah mengangkat nama Ecoprint, pewarna alam seperti itu” tutupnya.
Keseruan di hari ketiga pelaksanaan Denfest berlanjut di panggung Gajah Mada. Puluhan orang dengan berpakaian khas karakter kartun Jepang terlihat meramaikan sekitaran panggung. Beragam kostum unik serta penampilan yang sangat totalitas dibawakan oleh setiap cosplayer yang bersiap untuk mengikuti coswalk competition yang diadakan di panggung tersebut.
Rintik – rintik hujan yang turun sesekali tak menyurutkan semangat pengunjung yang telah siap menyaksikan para cosplayer untuk menampilkan kebolehannya serta saling menunjukkan keunikan dari setiap kostum yang mereka gunakan. Tak sedikit cosplayer yang memaksimalkan penampilan mereka dengan beberapa aksesoris serta properti yang mendukung seperti pedang, pistol, serta tongkat. Para cosplayer yang tampil diatas panggung juga turut menampilkan sedikit aksi menyerupai tokoh yang menginspirasi kostum mereka.
Coswalk yang dibarengi dengan perlombaan costum tersebut turut mendatangkan dua juri yang akan menentukan pemenang – pemanang dari penampilan cosplayer terbaik di Denfest tahun ini. Ken yang kerap disapa dengan Ken Kazuto ketika cosplay, yang merupakan salah satu juri cosplay competition kali ini turut menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam mengikuti coswalk dan cosplay competition ini, “untuk antusiasme berdasarkan peserta yang daftar saja saya bisa melihat bahwa teman – teman kita ini sangat luar biasa kreativitasnya, bukan hanya wajah – wajah lama yang terlihat mengikuti cosplay competition pada tahun ini tetapi banyak juga wajah – wajah baru bahkan ada banyak yang baru pertama kali cosplay untuk langsung menguji keberanian dipanggung Denfest melalui cosplay competition pada kali ini, antusiasmenya sangat luar biasa” ucap Ken ketika diwawancara pada Jumat (23/12).
Perkembangan cosplay competition di Denpasar bagi Ken merupakan sebuah perkembangan yang sangat pesat hal tersebut dilatarbelakangi oleh peserta yang berpartisipasi dalam ajang kali ini, Ken turut menyampaikan harapannya untuk perkembangan dariada cosplay di Bali khususnya di Denpasar, “harapan saya kedepannya temen – temen yang ada disini tinggal melanjutkan perjuangan kami untuk membawa nama Bali lebih baik di ajang cosplay ini entah di dalem Bali atau di luar kota lokal ataupun international” tutup Ken.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!