• Youtube
  • Instagram
Denpasar Festival
  • Home
  • Program
  • About
  • News
    • Kilas Denpasar Festival
    • Denfest Spirit
    • Sang Kreator
    • Denfest Corner
  • Channel
  • Venue
  • Press Conference
  • Search
  • Menu
Denpasar Spirit

Lebih dekat dengan Kawasan Gajah Mada: Representasi Kota Tua sebagai Sentral Kota Denpasar

Terlaksana secara tatap muka, Denpasar Festival ke-15 tahun 2022  dengan mengusung tema cahaya keindahan digelar kembali di Gajah Mada, sentral perekonomian dan kawasan heritage Kota Denpasar. 

Di sepanjang kawasan heritage Gajah Mada, berderet bangunan klasik, pertokoan, dan beragam aktivitas publik yang berjalan setiap saat. Kekhasan kawasan heritage Gajah Mada membuatnya menjelma sebagai bukti perkembangan kota. Tak heran bila kawasan dengan nuansa lama ini menjadi pusat dari berbagai aktivitas budaya dan kesenian Kota Denpasar, salah satunya Denpasar Festival. Perhelatan akhir tahun Kota Denpasar yang kini kembali digelar secara tatap muka di kawasan jalan Gajah Mada tentu saja menarik atensi setiap orang untuk berkenalan dengan keunikan dari kawasan  tersebut. 

Jalan Gajah Mada pada awalnya difungsikan sebagai jalan provinsi. Akan tetapi, kini setelah pengembangan Kota Denpasar, kawasan ini beralih menjadi jalan kota dan menjadi akses utama masuk ke Kota Denpasar. Melintas di sepanjang 800 meter ujung Barat jalan Thamrin, setiap masyarakat yang telah memasuki kawasan Gajah Mada akan disambut dengan pesona patung Catur Muka yang kokoh berdiri di tengah lalu lalang aktivitas masyarakat. 

Bernostalgia bersama Arsitektur Kuno Pertokoan Gajah Mada 

Perkembangan dan revitalisasi di wilayah Kota Denpasar tak mengikis guratan seni masa lalu yang tergambarkan dari kawasan Gajah mada. Jajaran pertokoan yang memiliki arsitektur seragam, berlantai dua dan tiga dengan struktur lantai atas yang menjorok kedalam, menciptakan gang-gang berkanopi di bangunan pertokoan Gajah Mada tersebut. Perpaduan arsitektur khas Tionghoa, Belanda dan Bali turut memberikan ciri khas dan warna tersendiri dari kawasan ini. 

Sudut kota dengan ragam pernak-pernik lampu jalanan bergaya Eropa, turut mempercantik pedestrian di kawasan tersebut dan seakan mengingatkan kita akan sejarah masa lampau dari kawasan Gajah Mada yang dulunya pernah menjadi sentral kegiatan ibu kota pada masa penjajahan Belanda. Ragam estetika masa lampau seperti papan nama serta bangku taman turut dipertahankan sehingga memberikan nuansa kolonial di kawasan tersebut. 

Landscape kota tua Denpasar  di Kawasan Gajah Mada saat ini menjadi salah satu peninggalan sejarah berwujud yang memberikan nuansa historikal bagi setiap pengunjung yang hendak melakukan aktivitas atau sekedar melintas di kawasan tersebut. Menapaki kawasan Gajah Mada seakan diajak bernostalgia di atas arus modernitas dan globalisasi yang kian cepat dari masyarakat.  

Sejalan dengan perkembangan kultur budaya masyarakat Kota Denpasar, turut memunculkan seniman-seniman lokal yang kian kreatif menuangkan pemikiran dalam bentuk guratan seni. Penataan tata ruang dan revitalisasi kawasan Gajah Mada menjadi bukti nyata kolaborasi apik dalam menambah nuansa seni dan mempertahankan eksistensi di tengah gencaran globalisasi. Dua buah patung setinggi 3 meter dengan tema Sang Kala Tri Semaya karya I Nyoman Gede Sentana Putra (Kedux) dan Patung Ratu Mas Melanting sebagai karya dari Putu Marmar Herayukti berdiri dengan elok dan kini dapat dinikmati di sekitar kawasan heritage Gadjah  Mada. 

Kawasan Heritage dengan beragam aktivitas perekonomian publik  

Tepat pada tahun 2008, pemerintah Kota Denpasar meresmikan kawasan Gajah Mada sebagai salah satu kawasan heritage di Kota Denpasar.  Keunikan dari karakter dan ciri khas kawasan Gajah Mada tersebut turut mengubah kawasan ini menjadi kawasan heritage dengan berbagai aktivitas publik di dalamnya. Beragam bangunan tua yang kokoh berdiri, difungsikan sebagai pusat pertokoan dan bisnis masyarakat kota dari dulu hingga kini. 

Berdirinya dua pasar tradisional terbesar, yaitu Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, serta jajaran pertokoan yang melintang di sepanjang kawasan Gajah Mada menjadikan kawasan tersebut dikenal menjadi pusat perekonomian masyarakat Kota Denpasar. Pecinan Gajah Mada, begitulah kawasan ini dikenal pada masa lampau yang tentunya memiliki makna tersendiri, yaitu kawasan yang sebagian besar diisi oleh masyarakat etnis Cina yang berprofesi sebagai pedagang. 

Kawasan pecinan yang kini dikenal sebagai kawasan heritage Gajah Mada menjadi tapak sejarah perekonomian masyarakat di masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Aktivitas ekonomi dari berbagai elemen masyarakat  memberikan tampilan nyata perkembangan perdagangan dan bisnis yang demikian pesat di kawasan tersebut. Kini, beragam aktivitas pertemuan penjual dan pembeli di kawasan Gajah Mada menjelma menjadi berbagai bentuk seperti pasar tradisional, pasar malam kuliner lokal, dan juga pasar seni. 

Perkembangan globalisasi juga turut menjadikan kawasan ini sebagai sentral perekonomian dari berbagai elemen masyarakat, yang memberi warna dan refleksi pluralitas di Bali dengan spirit kebudayaan. Kini, kisah jalan Gajah Mada dengan berbagai keunikan dan sejarah historikal menjadikannya sebagai representasi kota tua Kota Denpasar. Pada kawasan ini juga akan digelar Denpasar Festival ke-15 yang berhelat pada 21-25 Desember 2022. 

December 12, 2022/0 Comments/by admin
Tags: #kawasanheritagegajahmada #jalangajahmada #KotaDenpasar #DenpasarTourism
https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2022/12/heritage_denpasar_bali_1.jpg 450 800 admin https://denpasarfestival.id/wp-content/uploads/2023/12/koplogo-300x83.png admin2022-12-12 16:53:362022-12-12 16:53:36Lebih dekat dengan Kawasan Gajah Mada: Representasi Kota Tua sebagai Sentral Kota Denpasar
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

  • News
    • Denfest Corner
    • Denpasar Spirit
    • Kilas Denpasar Festival
    • Sang Kreator
  • Press Conference
  • Uncategorized

DISCLAIMER

The information contained in this website is for general information purposes only. The information is provided by Denpasar Festival Publication Team and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the website for any purpose. Any reliance you place on such information is therefore strictly at your own risk.

© 2021 Denpasar Festival

Denpasar Festival ke-14: Menyambung Asa, Menghidupkan Kemenangan NALURI MANCA: DORONGAN BERKESENIAN DALAM BERBAGAI RUPA
Scroll to top

This is a notification that can be used for cookie consent or other important news. It also got a modal window now! Click "learn more" to see it!

OKLearn More

Cookie and Privacy Settings



How we use cookies

We may request cookies to be set on your device. We use cookies to let us know when you visit our websites, how you interact with us, to enrich your user experience, and to customize your relationship with our website.

Click on the different category headings to find out more. You can also change some of your preferences. Note that blocking some types of cookies may impact your experience on our websites and the services we are able to offer.

Essential Website Cookies

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our website and to use some of its features.

Because these cookies are strictly necessary to deliver the website, refuseing them will have impact how our site functions. You always can block or delete cookies by changing your browser settings and force blocking all cookies on this website. But this will always prompt you to accept/refuse cookies when revisiting our site.

We fully respect if you want to refuse cookies but to avoid asking you again and again kindly allow us to store a cookie for that. You are free to opt out any time or opt in for other cookies to get a better experience. If you refuse cookies we will remove all set cookies in our domain.

We provide you with a list of stored cookies on your computer in our domain so you can check what we stored. Due to security reasons we are not able to show or modify cookies from other domains. You can check these in your browser security settings.

Other external services

We also use different external services like Google Webfonts, Google Maps, and external Video providers. Since these providers may collect personal data like your IP address we allow you to block them here. Please be aware that this might heavily reduce the functionality and appearance of our site. Changes will take effect once you reload the page.

Google Webfont Settings:

Google Map Settings:

Google reCaptcha Settings:

Vimeo and Youtube video embeds:

Privacy Policy

You can read about our cookies and privacy settings in detail on our Privacy Policy Page.

Privacy Policy
Accept settingsHide notification only