Kolaborasi dapat terbentuk oleh berbagai hal, salah satunya dalam bermusik. Panggung musik Denpasar Festival ke-16 menjadi ruang bagi seluruh pecinta musik hadir untuk mendengarkan dan menikmati sajian musik karya seniman – seniman lokal. Persembahan musik tak hanya sekedar penampilan biasa namun menjadi sebuah momentum bagi seluruh seniman lokal untuk membentuk kembali skena musik yang dapat dinikmati seluruh khalayak dengan memberikan penampilan terbaik diatas panggung.
Penampilan musik oleh Balawan with Denpasar Rock Session
Mulai dari anak – anak hingga orang dewasa pun turut hadir memeriahkan panggung musik di hari kedua tersebut. Sekolah Musik Balawan menjadi suguhan pembuka dengan menampilkan anak – anak dengan kemahirannya memainkan alat musik. Pemilihan musik oleh anak – anak Sekolah Musik Balawan pun beragam dengan nuansa rock. Balawan selaku pendiri Yayasan Balawan untuk Musik Indonesia turut menyampaikan konsep penampilan dari Sekolah Musik Balawan tersebut, “Konsepnya memberikan anak – anak kesempatan tentunya, memainkan lagu yang ada eighties dan nineties jadi menambah referensi musik, anak – anak tentunya biar tidak hanya mengetahui Kpop, musik itu sangat luas dan beragam” ucap Balawan.
Penampilan Sekolah Musik Balawan sebagai penampilan pertama
Kemeriahan berlanjut dikala Bandsos tampil dengan menyajikan lagu pop hingga rock. Tak kalah menarik, penampilan Bandsos ditutup dengan suara rock oleh Ayu Laxmi Saraswati yang kerap ditemui sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar. Penampilan energik khas musik rock menjadi pemantik semangat penonton panggung musik di Lapangan Puputan. “Kita bareng – bareng gabungan dari sekretariat Kantor Walikota, kita memutuskan tampil untuk memeriahkan Denpaar Festival, kebetulan di awal pertama denfest ini saya mengkoreografi semua tahun 2008, sampai akhirnya kita memutuskan tampil disini, kita sengaja membawa lagu – lagu rock kemudian juga ada Dayu yang menyanyikan lagu Karma untuk sebagai pembanding lagu Indonesia dan barat, dan ternyata lewat klasik rock bisa membangkitkan semangat ya, dan juga harapan kita kepada denfest tahun depan nanti kedepannya lebih baik dan memberikan kesempatan kepada band nostalgic bisa tampil di Denfest berikutnya” ungkap Ayu Laxmi.
Ayu Laxmi Saraswati menjadi salah satu vokalis Bandsos dalam penampilan musik hari ketiga
Menjelang malam, berbagai penampilan dari seniman hebat tampil menggelorakan panggung musik dengan beragam genre hasil karya kolaborasi seniman – seniman dalam satu aliran musik yang sama. Denpasar Country dengan elemen musik Blues dan Folk menjadi penyejuk di panggung musik malam itu. Instrumen bernuansa nostalgis dengan ritme yang teratur menghanyutkan penonton yang duduk bersantai di Lapangan Puputan.
Denpasar Country dengan alunan musik khas yang menyejukkan pendengar di panggung musik hari ketiga
Berlanjut, alunan musik yang santai dan paduan gitar dengan instrumen bergaya “offbeat” mengajak penonton untuk berdansa dengan nuansa musik khas reggae oleh Bali Reggae Movement. Kolaborasi dari berbagai band – band reggae di Bali menjadikan sajian musik kian berwarna dengan warna suara beragam namun tetap padu menciptakan alunan santai khas.
Penampilan Bali Reggae Movement dengan membawa musik – musik khas reggae-nya
Panggung kian pecah dikala suara gitar dari Balawan mengudara. Denpasar Rock Session menjadi sajian musik yang memanggil seluruh pecinta musik rock untuk bernyanyi. Bersama menciptakan kolaborasi sesama band rock, Denpasar Rock Session turut hadir untuk menyebarkan kembali skena musik rock 90’an di kalangan generasi muda, Dananjaya salah satu vokalis dalam penampilan Denpasar Rock Session menyampaikan harapannya akan penampilan malam itu, “kalau saya ingin membuat klasik rock itu disukai lagi di anak – anak, sekarang banyak anak – anak milenial itu belum lahir pada zaman itu makanya kita main gini supaya mereka tau, kita punya lagu – lagu klasik rock yang melegenda di tahun 70’an” ungkap Danan.
Balawan sebagai gitaris yang tampil bersama Denpasar Rock Session
Panggung musik hari ketiga ditutup dengan penampilan musik nan menggelora dari grup musik Scared of Bums yang berkolaborasi dengan vokalis band musik lainnya seperti Robi Navicula dan Febri dari Painful by Kisses. Musik dengan tempo cepat turut membangkitkan semangat penonton untuk merapat kedepan panggung. Nova dari Scared of Bums turut menyampaikan konsep kolaborasi yang dibawakan pada malam hari itu, “Kalo biasanya kita cover bawain lagu band kita, sekarang kita bawain lagu temen – temen, jadi kita saling membawakan lagu, dari scared of Bums bawain lagu Navicula dan Painful by Kisses, serta sebaliknya, jadi menurut kami unik, dan terlihat kolaborasi, support nya terasa lah” ucap Nova.
Penampilan grup musik Scared of Bums yang berkolaborasi dengan Robi Navicula dan Febri Painful by Kisses
Sajian musik terakhir di panggung musik Lapangan Puputan turut memberikan nuansa budaya di dalamnya, mulai dari lantunan kidung hingga penari dan juga penampilan video layangan janggan yang menjadi latar belakang penampilan. Penampilan Scared of Bums menjadi penampilan penutup dari panggung musik di Lapangan Puputan di hari ketiga.
Paduan nuansa budaya dalam penampilan terakhir panggung musik hari ketiga
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!