Musik dapat memantik seseorang untuk melakukan sesuatu, musik juga dapat bicara melebihi dari tutur kata. Hal ini dipercayai oleh Jun Bintang, seorang musisi Bali yang karyanya telah meluas di berbagai kalangan. Selama berkiprah di dunia musik, ia selalu menekankan kepada attitude dan kedisiplinan, tak heran jika karya-karyanya acap dihargai oleh masyarakat.
Menapaki jejak sebagai musisi merupakan hal mulia bagi I Madé Juniartha atau yang kerap dikenal dengan nama Jun Bintang. Menurutnya membuat orang lain merasa bahagia adalah suatu hal yang luar biasa “Musik itu adalah seni saling menghargai” ucap Jun Bintang
Saat dijumpai di Kesiman, Denpasar pada (3/12) ia mengenang kisah perjalanan masa lalunya sebelum menjadi musisi idola di berbagai kalangan seperti saat ini. “Profesionalnya saya mulai terjun menjadi musisi dari tahun 1998, tapi saat itu masih bermain musik dari satu tempat ke tempat lain dengan menyanyikan lagu orang lain” ungkapnya. Lebih dalam, Jun Bintang masuk ke dalam kenangan masa lalunya tatkala ia bersama teman-temannya menggagas suatu band yang bernama Bintang Band pada tahun 2003. Setahun setelahnya Bintang Band sudah berhasil mencetuskan beberapa lagu bahkan berhasil menciptakan album. Namun, karena saat ini terhalang kesibukan masing-masing, Jun Bintang juga aktif bersolo karir dan kerap kali berkolaborasi dengan musisi lainnya.
Memilih menjadi seorang musisi merupakan suatu panggilan hati baginya. Terlebih aliran seni sedari awal sudah mengalir di darahnya, ibu dan kakeknya merupakan seorang seniman. “Ibu saya penari, kakek saya tukang kendang, dan bapak saya polisi. Saat kuliah masih saja terbawa kesenangan saya dalam bernyanyi, hingga saya mendapat tawaran membentuk sebuah band” kenangnya. Jun Bintang mempunyai anggapan bahwa orang lain akan lebih menghargai jika mempunyai karya. Oleh karena itu, Jun Bintang terus mencoba menggarap karya-karya dan bonusnya ia mendapat respon positif dari masyarakat hingga ia beberapa kali berhasil menghelat konser “Saat itulah saya memutuskan diri menjadi musisi” tegasnya.
Lika-liku Pengelanaan Menjadi Seorang Musisi
Selama berkelana menjadi seorang musisi, Jun Bintang mengatakan bahwa rasa sukanya lebih dominan dibandingkan rasa duka. Ia menceritakan betapa bangganya karya yang ia cetuskan bisa diterima khalayak luas dan tentunya semakin banyak relasi yang ia bisa bangun. “Kemana-mana saya ada teman, misalnya pas istirahat di hotel saat konser ada saja teman-teman yang datang membawakan makanan” ceritanya. Sebagai musisi, Jun Bintang merasa geraknya kurang bebas saat berpergian karena banyak dikenal masyarakat luas. Namun, hal itu malah mendorong Jun Bintang kerap menjaga attitude dan dapat mengontrol emosi.
Dalam perjalanan karirnya, Jun Bintang mengaku terinspirasi dari Grup Band Slank, hingga saat ini bahkan ia bisa bersahabat dengan Akhadi Wira Satriaji atau kerap disapa Kaka yang merupakan vokalis Grup Band Slank. Tak hanya itu, Jun Bintang juga mengaku bahwa semua musisi adalah inspirasinya, menurutnya semua musik dari genre apapun dapat menjadi inspirasi.
“Dari mana saja, misalnya dari curhatan teman saya yang sedang diselingkuhi, dikhianati. Saya mendengarkan cerita mereka, terbitlah lagu” ujar Jun Bintang saat ditanya mengenai inspirasi dalam membuat sebuah lagu. Hebatnya waktu yang Jun Bintang perlukan dalam membuat sebuah lagu tergolong singkat yaitu dalam kurun waktu lima menit hingga satu jam. “Tergantung suasana hati” katanya sambal tertawa.
Pembuatan karya kadangkala bersifat spontanitas, ketika sedang bahagia dan sedih seniman bisa menjadi ahli dalam mencetuskan lagu, begitulah yang dirasakan oleh Jun Bintang dalam proses penciptaan karya. Ia juga mengatakan bahwa layaknya seniman harus banyak menghayal, karena dari khayalan tersebutlah muncul ide-ide kreatif yang kemudian dielaborasi menjadi sebuah karya. “Alam sudah mengatur, seniman yang mampu bertahan adalah seniman yang memiliki attitude yang baik” lanjutnya.
Proses menjadi musisi yang dikenal khalayak seperti saat ini tidaklah mudah bagi Jun Bintang. Saat awal berkarir, ia juga sempat terkena bully melalui sosial media. Tetapi ia tidak patah karena hal tersebut, ia berpikir bahwa meladeni hal itu hanyalah membuang waktu. “Seniman harus kebal dan mental baja. Kapan kita berkarya jika kita sibuk memikirkan hal seperti itu?” ungkapnya. Dalam perjalanannya hingga saat ini Jun Bintang mengaku bahwa sang istri yang menemani dari awal karirnya, ia juga mengungkapkan bahwa keluarganya terus mendukung pilihan yang ia ambil.
Saat diwawancara, Jun Bintang juga membocorkan bahwa ia sedang berencana mengeluarkan album solo yang kedua dan sedang dalam proses penggarapan lagu untuk Band-nya.
Kerinduan Konser di Kala Pandemi
Mengingat konser, Jun Bintang mengaku rindu bersua dengan banyak orang dan mengumandangkan baitan lirik bersama.
Sewaktu konser, tak hanya lagu yang Jun Bintang bagikan, melainkan juga seraya mengedukasi para penonton contohnya adalah edukasi tentang narkoba, seks bebas, dan bahaya sampah plastik. Baginya tempat edukasi terbaik adalah disaat perform, khalayak ramai datang dan harapannya setelah konser usai terbesit informasi positif di pikiran penonton. “Saya ngasi tau teman-teman yang menonton konser saya bahwa mereka bukan hanya menonton saya bernyanyi, tapi saya harap ada hal positif yang bisa saya beri ke mereka.” tegasnya
Jun Bintang menanamkan prinsip pada dirinya bahwasanya perform yang bagus adalah permof yang dapat menginspirasi para penonton. “Selain menghibur juga dapat mengedukasi itu adalah tugas seorang entertaint” tegas Jun Bintang
Melalui Musik, Banyak Hal yang Tercipta
Senyumnya merekah saat ditanya mengenai respon masyarakat terhadap karyanya. Rasa bahagia terlihat jelas saat karyanya bisa diterima dan diketahui oleh banyak lapisan masyarakat. “Kebahagiaan seorang musisi itu adalah ketika karya kita diterima orang lain dan apalagi bisa mengedukasi juga. Musik bisa berbicara melebihi kata-kata, bisa mendorong orang untuk melakukan banyak hal.” ujarnya.
Jun Bintang juga beranggapan bahwa musik itu mempertemukannya dengan banyak orang. Dengan itu, Jun Bintang bersama teman-teman menggagas konser amal dan dana yang di dapat dibagikan untuk korban bencana alam dan orang yang memerlukan bantuan. “Saya menjadi ketua Musisi Bali Peduli, yaitu kumpulan musisi yang peduli dengan bencana alam terlebih yang ada di Bali” tambahnya. Menurutnya pula, musik dapat bermanfaat bagi banyak orang dan ia juga percaya bahwa semua hal tidak harus diperhitungkan dengan uang. “Adakalanya bermain musik untuk beramal. Keren kan hidup bermanfaat bagi orang lain.” ucapnya
Pandemi Bukan Halangan untuk Berkarya
Tak terhalang situasi pandemi, sebagai musisi Jun Bintang tetap berkarya bahkan berhasil menciptakan album solo dan kerap menulis beberapa lagu. Ia percaya bahwa semua diciptakan dengan akal, karena itu ia berusaha mengakali dirinya agar bisa menyesuaikan diri dengan situasi saat ini, seperti kian terjun dalam dunia Youtube dan mengedukasi melalui sosial media. “Pandemi juga bisa mendatangkan rezeki, asal kita mengakalinya dengan baik dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Jangan hanya karena pandemi kita berhenti berkarya.” Pesannya
Saat ini, keaktifan Jun Bintang di kanal Youtube juga menjadi sorotan publik. Dalam kanalnya, ia menggandeng bintang tamu yaitu Kaka dari Grup Bland Slank. Tidak sebatas itu, ia juga aktif berkolaborasi dengan artis-artis lainnya. Ia mengungkapkan podcastnya sedang digemari masyarakat saat ini, berrnama Kopling yang merupakan singkatan dari Kopi Keliling. “Saya iseng saja bikin dengan Puja Astawa, taruh kamera di depan dan tanya jawab, ternyata banyak yang suka. Akhirnya diseriusin dengan membeli peralatan yang lebih bagus” ceritanya.
“Ternyata saya baru sadar, Youtube itu bisa menginspirasi banyak orang dan bisa sebagai pegangan hidup jika diseriusin” ujarnya. Selain itu, respon dari masyarakat yang terbilang sangat baik dan bahkan jumlah penontonnya kian bertambah. Namun, Jun Bintang sendiri tidak berpatokan kepada jumlah penonton, ia lebih mementingkan agar kanal Youtubenya bisa sebagai media berbagi informasi kepada banyak orang.
Pemunculan Musisi Baru, Rasa Bangga Tercipta
Musik tidak runtuh oleh jaman, semakin hari terus bermunculan musisi baru dengan berbagai karakter. “Banyakan musisi yang sudah jadi itu dulunya pemalu, musisi itu harus berani narsis. Kalo kita tidak menunjukkan bakat kita makan tidak akan ada yang tahu” Ucapnya. Sebagai penyanyi yang sudah cukup lama berkiprah di dunia musik, ia mengaku terus belajar. Menurutnya pula sebagai musisi harus memiliki pembeda dengan musisi lain dan memiliki karakter sendiri.
Mendukung musisi baru, Jun Bintang menyediakan tempat bernama Stel Peleng yang merupakan café musik untuk mewadahi musisi-musisi baru. Jun Bintang mengatakan bahwa tidak sedikit musisi yang kesulitan mendapat panggung atau tempat untuk menunjukkan karyanya. “Banyak yang datang, tinggal daftar dan main. Mereka ingin diapresiasi dan ditonton” ujarnya saat ditanya mengenai antusiasme musisi baru.
Jun Bintang juga tak henti-hentinya menegaskan bahwa skill yang baik diimbangi dengan kedisiplinan dan attitude yang baik, maka akan tercipta Band yang hebat. Ia kerap didatangi oleh musisi-musisi baru untuk meminta saran atau sekedar sharing. “Jika mereka ingin karyanya dinilai, maka saya nilai dan berikan masukan yang membangun juga. Sebagai musisi juga harus bisa menerima kritikan, mengkritik bukan berarti menghina. Mengkritik boleh tapi harus ada solusi. Itu yang saya tekankan” ujarnya
Harapnya kepada musisi-musisi Bali untuk tetap aktif mencetuskan karya-karya yang indah karena pandemi bukan alasan untuk berhenti berkarya. “Musik itu bukan ajang untuk gagah-gagahan, musik harus menginspirasi, kadang lagu sederhana bisa diterima banyak orang. Musisi Bali hebat-hebat dan saya bangga menjadi musisi Bali” ucapnya dengan semangat.
Jun Bintang juga berpesan kepada musisi-musisi yang baru merintis karir untuk terus melakukan hal baik untuk penggemar. “Tetaplah buat kebaikan hingga kejahatan lelah mengikuti. Jika dari awal kamu menginginkan suatu yang baik, buat sesuatu yang baik maka hasilnya pasti baik.” tambahnya
“Dengan diadakannya Denfest ini bisa menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap seniman Bali dengan memberikan ruang untuk berkarya, dan menjadi tolak ukur seniman kota dan pemerintah untuk terus mendukung musisi” tutupnya
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!