Inaugurasi Denpasar Festival (Denfest) ke-14 pada Jumat (10/12) yang berlangsung secara semi daring di Teater Taksu, Gedung Dharma Negara Alaya dan youtube Kreativi Denpasar, menghimpun nafas kolaborasi dari berbagai seniman di Bali khususnya Denpasar. Garapan berbasis multimedia dan tradisi ini menghimpun semangat kemenangan harapan layaknya tema Denfest tahun ini, Arsa Wijaya.
Inaugurasi Denfest ke-14 yang dimulai pada pukul 18.00 WITA menggabungkan konsep pentas langsung di atas panggung dan penayangan rekaman konten seni di berbagai destinasi Kota Denpasar yang dikemas dalam 7 babak. Ketujuh pembabakan tersebut diantaranya Salampah Laku, Garapan Baris Gede dan Barong, Garapan Morning of The World, Lagu Ratu Anom dan Don Dapdape, Tarian Kober, Fashion Carnaval, Parade Budaya Garapan Tri Datu, Tari Arsa Wijaya, serta tambahan berupa Hiburan Musik.
Penggarapan inaugurasi sebagai wujud kemenangan harapan, memadukan seni dan multimedia, melibatkan para seniman hingga musisi diantaranya Tina, Tri Brother, Donnie Lesmana, Gde Kurniawan, Joni Agung, Sandi Lazuardi, Gus Agung Gotama, Ni Ketut Arini, S.Sn, Prof. Dr. I Wayan Dibia, SSt, MA, Nanoe Biroe, Gus Ndut Dalang, Bobby Dinar, Guru Anom, Kaka ‘Slank’, Lolot, Garapan Baris Gede & Barong, Garapan Legong Tri Datu, Tarian Kober Abinaya Aksata ITB STIKOM BALI, Carnaval Fashion Show Akari Denpasar, Paduan Suara Bina Vokalia, Palawara Music, Gamelan Pesel, Yuki & Friends.
Menurut Agung Bagus Mantra, selaku penata artristik dan scenography Denfest ke-14, bahwa tahun ini tentunya memiliki perbedaan dengan Denfest pada tahun sebelumnya. Pada Denfest tahun ini masing-masing inaugurasinya membawa tema tersendiri, tetapi tetap menjiwai spirit tema besar Denfest tahun ini yaitu Arsa Wijaya. Gus Mantra menyebutkan garapan kali ini diterjemahkan dalam bentuk gerak tari, audiovisual, komposisi lagu, dan gabungan dari semua komponen seni pertunjukkan.
“Keunikannya sekarang bahwa kita mencoba mencari seniman-seniman yang memiliki prestasi yang anyar di Denpasar di dunia pertunjukan.” ujar Gus Mantra pada (10/12). Inaugurasi Denpasar Festival ke-14 juga turut memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakatnya. Dalam hal ini, terdapat 4 orang penyandang disabilitas melantunkan lagu Arsa Wijaya berkolaborasi dengan musisi Bali lainnya. Ia menjelaskan, waktu yang diperlukan dalam penggarapan Arsa Wijaya adalah selama sebulan. Hal tersebut mencakup persiapan tim visual yang harus melakukan shooting dibeberapa destinasi kota Denpasar. “Jadi apa yang ditampilkan di destinasi tersebut, juga tampil di atas panggung, jadi disini kita mencoba menjarit pre–recording dan live stage permorfer,” tambahnya.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara turut menyemarakkan Inaugurasi Denfest ke-14 yang langsung menampilkan tarian Topeng Arsa Wijaya. “Terlibat langsung dan tidak membedakan diri selaku walikota, jadi kita bersama masyarakat membangun kerjasama untuk membangkitkan kota ini,” tutur Jaya Negara. Menurutnya, dengan adanya Denfest di era pandemi dapat memberikan ruang kepada seniman, budayawan, dan UMKM untuk bangkit dari keterpurukan sebagai wujud solidaritas membangun spirit kebersamaan dalam membangun Kota Denpasar.
Dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, Jaya Negara berharap dengan pelaksanaan Denfest tahun ini memberi spirit kebangkitan bagi seluruh warga kota. Mengusung program padat karya berbasis budaya, Jaya Negara di tengah persiapannya menari Topeng Arsa Wiajaya berujar, “karena sekarang memayoritaskan program padat karya berbasis budaya, melihat anak-anak saya bisa menari, film bisa tampil kembali, mungkin itu kemenangan harapan saya yang utama.”
Suguhan Film Indie di Mini Teater Alaya
Denfest ke-14 turut memberi wadah kepada para sineas muda melalui agenda Pemutaran Indie Movie yang dimulai sejak Jumat (10/12). Adapun film yang diputar diantaranya bertajuk Dalem Sidakarya, Di Balik Lukisan Sidik Jari. Termasuk pula film dari Komunitas Film Sarad yang diantaranya berjudul Pengen HP, See The Sounds, Besok Saya Tidak Masuk Sekolah, dan Tergila-gila. Pemutaran film ini berlangsung sejak pukul 15.00 sampai 18.00 WITA.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!