Catur Muka nampak ramai dengan ratusan masyarakat yang senantiasa menanti mata acara yang ditunggu – tunggu tiap tahunnya. Parade tematik yang dimulai tepat pukul 17.00 WITA tersebut seolah memanggil seluruh masyarakat yang melintasi kawasan Gajah Mada untuk menghentikan aktivitas dan beristirahat sejenak. Sebuah pagelaran utama yang mengobati kerinduan masyarakat di Kota Denpasar, inaugurasi pembukaan yang digelar tepat di alun – alun patung Catur Muka hadir dengan gelaran kolaborasi pementasan yang menjadi penanda dimulainya pesta perayaan akhir tahun Denpasar Festival ke-16.
Penari baris yang menjadi salah satu penampilan dalam parade tematik yang membawakan spirit pura – puri – pasar dalam Inaugurasi pembukaan dan parade Denpasar Festival ke-16
Kolaborasi kreasi yang memadupadankan ikon – ikon di sekitaran Catur Muka menjadi tonggak yang mewarnai gelaran Denfest tahun ini dan mengisyaratkan sebuah kejayaan dalam tema Denpasar Festival ke-16, Jayastambha. Konsep segar turut disuguhkan untuk mengajak masyarakat mengingat kembali pilar – pilar penyangga budaya dan kejayaan Kota Denpasar melalui garapan dengan spirit utama Pura – Puri – Pasar. Inaugurasi Pembukaan dan Parade dibuka dengan adegan pertama yang menampilkan iringan penari lelontekan dan tari baris dengan membawa bendera berwarna hitam, putih dan merah. Prosesi ngider bhuana yang dilakukan dengan mengelilingi alun – alun catur muka diiringi dengan gamelan yang turut menggemakan semarak pembukaan inaugurasi.
Penari pendet yang menjadi penggambaran spirit pura sebagai adegan awal dari Inaugurasi Denfest
Tak lama berselang, ratusan penari hadir mengelilingi kawasan Catur Muka dengan membawa garapan sesolahan rejang dan pependetan sebagai bentuk antusiasme masyarakat dalam menyungsung tetamian yang menjadi penggambaran spirit pura dalam garapan pertama inaugurasi tersebut. Ibu – ibu yang nampak menari dengan anggung kian dipercantik dengan balutan pakaian adat berwarna putih dengan kain poleng dan selendang berwarna tri datu. Iringan sesolahan rejang tersebut menjadi penanda dibukanya adegan parade selanjutnya. Penggambaran konsep puri hadir dengan penampilan penari yang berlakon layaknya Raja hadir dengan iring – iringan panji kerajaan yang digambarkan dengan pemain musik kendang dan ceng – ceng, serta paduan penari legong. Perpaduan musik, penari legong dan pancaran kewibawaan raja seolah menghidupkan kembali konsep puri yang menjadi pilar penguat Kota Denpasar. I Gede Arya Swastika selaku koreografer garapan inaugurasi pembukaan tersebut turut menyampaikan, “Mengulas Jayastambha sebagai tonggak kejayaan tentu didalamnya terdapat ikon kerajaan, keterkaitan akan kerajaan itu dapat diibaratkan dengan puri, 1200 penari rejang tersebut terdiri atas ibu – ibu yang ingin mengapresiasi secara tulus pagelaran Denpasar Festival” ungkapnya.
Penari yang melakoni raja dalam garapan inaugurasi Denfest menjadi penggambaran spirit puri
Kemeriahan parade terus berlanjut dengan iringan tari kerakyatan dengan nuansa komikal dengan menghadirkan tokoh Bhatari Melanting yang duduk dengan anggun dengan balutan kostum merah dan pernak – pernik yang khas berupa nampan yang dipadupadankan dengan untaian kain hitam dan merah sebagai tokoh sentral beserta 8 penari rempah. Penggambaran spirit pasar atau melanting sebagai simbol kemakmuran dan perputaran ekonomi dalam sebuah sistem pasar digambarkan dalam busana 8 penari rempah yang mengenakan topi petani yang dihiaskan dengan pis bolong. Pande Putu Kevin Dian Muliarta selaku koreografer turut menyampaikan penggalian ide awal dari konsep inaugurasi tahun ini, “Awalnya kita bicara tentang Kota Denpasar ada apa, ada situs – situs pura, ada situs puri yang masih bertahan hingga kini, dan pasar kita juga sebagai sentral ekonomi dari situ kita lihat dan kita buatkan konsep berupa pura – puri dan pasar sebagai simbol berjalannya sistem peradaban yang sudah kita wariskan sedari dulu” ungkap Kevin.
Penari rempah dengan menampilkan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan spirit pasar
Ketiga situs yang menjadi penggambaran konsep inaugurasi Denpasar Festival ke-16 kemudian kian meriah dengan kehadiran seluruh penari baris yang menari di 4 titik perempatan dengan ornamen 4 warna berbeda – beda membawa tombak panjang sebagai simbol penyangga kejayaan suatu peradaban turut membangkitkan semarak perjuangan. Adegan klimaks pun turut disuguhkan dengan kehadiran penyanyi yang membawakan lagu Ratu Anom. Iringan musik bali turut membuka gerbang hadirnya ratusan anak yang berbusana adat tradisional, membentuk formasi sembari membawa balon berwarna – warni menggemakan akan diresmikannya pesta akhir tahun Kota Denpasar ini. Inaugurasi pembukaan Denpasar Festival ke-16 resmi dibuka dengan penyerahan gelungan oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. kepada penari baris yang dibawakan oleh anak – anak. Kevin turut menyampaikan penari yang diwakilkan oleh anak – anak tersebut menjadi simbol tunas – tunas yang nantinya akan menjaga tonggak kejayaan Kota Denpasar menghadapi era globalisasi.
Penyerahan gelungan kepada penari baris oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E., serta Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, S.E., M.M. beserta jajaran menjadi seremoni dibukanya Denpasar Festival ke-16 secara resmi
Inaugurasi menjadi gerbang awal dibukanya seluruh rangkaian empat hari pelaksanaan Denpasar Festival ke -16, Jaya Negara turut menyampaikan bagaimana penggambaran konsep Inaugurasi pembukaan dan parade denfest tahun ini, “Sekarang kita memberikan kesempatan anak – anak untuk tampil di arenanya sendiri” ungkap nya.
Sesi foto bersama oleh seluruh tamu undangan dengan penari yang menjadi penutup Inaugurasi Pembukaan dan Parade Denpasar Festival ke-16
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!