Hari kedua Denfest (11/12) dirangkai dengan Pameran 10 Fine Art dan pemutaran indie movie dari Komunitas Minikino di Gedung Dharma Negara Alaya. Tidak hanya memajangkan atau memutarkan karya, geliat dialektika juga berlangsung melalui bedah karya seni rupa dan film yang ditayangkan melalui kanal Youtube Kreativi Denpasar.
Rangkaian Denpasar Festival berlanjut, berbagai mata acara menemani hari kedua Denpasar Festival. Salah satunya, pameran seni rupa 10 Fine Art yang menyajikan bedah karya melalui kanal Youtube Kreativi Denpasar dimulai sejak pukul 13.00 WITA. Diskusi tersebut turut mempertemukan seniman-seniman penggarap lukisan dalam Pameran 10 Fine Art. Jika berbicara mengenai sebuah pameran seni tentunya tidak dapat lepas dari kurator. Ialah Made Susanta yang merupakan kurator 10 Fine Art. “Sejarah terbentuknya 10 Fine Art dijiwai oleh semangat kebersamaan yang menjadi pengikat yang sangat kuat, hingga saat ini masih memiliki spirit yang sama untuk memelihara 10 Fine Art,” ujarnya.
Satu persatu karya ditampilkan dan para seniman menjelaskan makna dan konsep dari karya tersebut. Salah satunya adalah lukisan “Harmony” karya I Made Romi Sukadana. Ia menceritakan lukisan tersebut bermakna suasana alam dan proses terjadinya karya tersebut merupakan tangkapan-tangkapan visual yang digabung menjadi satu. Pada akhir pembedahan karya, para penonton di rumah juga diajak berkeliling secara virtual untuk melihat karya-karya dari para seniman di Ruang Pameran Dharma Negara Alaya.
Denpasar Sineas Festival: Ruang Baru bagi Para Sineas
Denpasar Sineas Festival hari kedua menayangkan beberapa indie movie garapan sineas lokal. Beberapa film yang ditayangkan hari ini berjudul Multiplied Dream, Sad Yet Real, Journalism for Dummies, Forget the Bomb in the Backyard, We’re Fine, Ronda, Lonely Together, Cenayang, dan Altaraba. Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha selaku Koordinator Denpasar Sineas Festival menjelaskan respon masyarakat cukup positif. “Mereka mendapat ruang untuk mempublikasikan karya mereka dan ada momen bagus karena secara langsung pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi dan mempertemukan sineas dengan penontonnya,” ungkapnya.
“Pada hari kedua ini, ada beberapa film yang diputarkan. Jadi setiap hari pemutaran film sineas kita bataskan 30 menit,” ujar Agung Yudha. Denpasar Sineas Festival hari kedua juga menampilkan satu film dari Komunitas Minikino dengan mengusung program bernama Indonesia Raja. Pada akhir pemutaran film, turut pula dihadirkan diskusi bedah karya dengan para sineas. Ia juga menyebutkan tidak sedikit penonton yang hadir. “Komunitas sangat senang karena dipertemukan dengan penonton, ada kepuasan tersendiri bagi para sineas karena filmnya ditonton.” lanjutnya. Agung Yudha juga berharap agar event ini dapat terlaksana kembali sehingga memperkaya ruang menonton masyarakat di Kota Denpasar. Adapun jadwal pemutaran film Denpasar Sineas Festival dapat disimak pada akun instagram @denpasarsineasfestival.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!