Pementasan seni budaya bebalihan di Wantilan Pengerebongan pada Jumat (17/12) ditutup dengan dua garapan memukau dari Sekaa Demen Berjiwa Satu dan Prembon STI Bali, dkk.
Malam yang kian gelap di perempatan Pengerebongan, terbelah oleh sorot penampilan bebalihan yang memukau. Pembawa acara yakni Codet dan Gek Kinclong memanggil penampil pertama yaitu Sekaa Demen Berjiwa Satu dengan garapan bertajuk Janger Kemenangan Jaya – Wibawa. Janger tak sendirian menemani para penonton setia Denpasar Festival (Denfest) ke-14. Prembon STI Bali, dkk menjadi garapan penutup dalam berlangsungnya Denfest 2021 dengan konsep Nyatur Desa, salah satunya di Pengerebongan, Denpasar Timur.
Garapan pertama, yakni Janger Kemenangan Jaya – Wibawa yang dipersembahkan oleh Sekaa Demen Berjiwa Satu tampil dengan memukau. Para penari yang berjumlah 5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki ini pun menari dengan berpasang-pasangan. Alunan gamelan dengan ritme yang dinamis berpadu pula dengan gerakan sepuluh penari janger yang kompak dan atraktif.
“Hey…hey…hey…hey,” ujar para penari laki-laki sembari menggerakkan bahunya ke atas dan ke bawah. Para penari perempuan pun mengiringi dengan permainan kipas yang lihai. Semua itu dipersiapkan selama setahun beber I Made Sukarda, selaku Koordinator Sekaa Demen Berjiwa Satu.
Ada fakta menarik dari persiapan garapan Janger dengan waktu setahun itu. “Janger ini sudah terbentuk sejak setahun yang lalu. Rencananya akan ditampilkan saat pelantikan Bapak Walikota terkait juga dengan ulang tahun Kota Denpasar, karena pandemi kami batal tampil dan akhirnya beliau (Walikota Denpasar) memberikan kesempatan di Denfest kali ini,” ungkap Made. Semangat yang sudah membara sejak setahun lalu itu tersalurkan pada malam ini.
Totalitas para penari terbukti dengan suara gending mereka yang tetap stabil meskipun gerakan yang tersaji amatlah dinamis. Mengusung konsep menyama braya (persaudaraan) dengan prinsip empat pilar kebangsaan diterjemahkan dalam penutup garapan janger yang menghadirkan formasi gerakan dengan salah satu penari mengenakan kostum Burung Garuda.
Seusai terkagum oleh Janger Kemenangan Jaya – Wibawa, Prembon STI Bali, dkk sebagai penampil kedua menyuguhkan garapan prembon istimewa bertajuk Degdeg. Menurut Koordinator Garapan Prembon, Ida Bagus Ketut Indra Darmawan (Gus Menir) dirinya mengajak beberapa seniman bebalihan yang sudah moncer untuk berkolaborasi seperti De Apel dan De Tong. Sedangkan tim STI Bali terdapat Agung Asep, Pekak Gaul, dan Kucita Dewi.
Prembon bertajuk Degdeg ini pun mengisahkan tentang kejayaan Kerajaan Kertalangu yang makmur dan masyarakatnya gemah ripah loh jinawi. Naskah yang dibuat oleh Codet itu pun meramu kisah serius kehidupan kerajaan yang disispi oleh lawakan atau guyonan khas Bali. “Menohok dan seriusnya ada yang di depannya itu dari Pak De Apel, De Tong, dan Ibu Masih, disana menceritakan Kerajaan Kertalangu. Sedangkan, STI Bali menjadi lawaknya atau hiburannya,” jelas Gus Menir yang turut tampil dengan nama panggung Bondres Agung Asep.
Garapan yang berdurasi satu setengah jam itu pun berhasil menaik turunkan emosi penonton. Pada awal garapan kesan serius disajikan dengan amat rapi. Setelah beralih ke babak lawakan, gelak tawa penonton tak dapat terhindarkan. Dengan penampilan prembon ini Gus Menir berharap agar dapat diterima masyarakat. “Bisa diterima dan setelah ditonton biar ada pesan untuk masyarakat bahwa kita harus mensyukuri setiap hal, khususnya yang ada di Denpasar Timur ini,” harap Gus Menir.
Berlangsungnya Denfest ke-14 di Pengerebongan amat diapresiasi oleh Bendesa Adat Kesiman, Ketut Wisna, S.T., MM. “Kami sangat mengapresiasi tujuan Denfest ini dengan tagline Arsa Wijaya memenangkan suatu harapan agar bisa bangkit kembali baik dibidang sosial, ekonomi, budaya,” ujar Wisna.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!