Denpasar Festival, sebagaimana sering diwacanakan oleh Bapak Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. S.E, merupakan perhelatan akhir tahun yang selalu dinanti-nantikan oleh publik, tak hanya untuk merayakan pergantian tahun dengan sukacita, harapan, dan rasa syukur, tetapi juga sebagai wahana utama untuk menyaksikan, memamerkan dan memanggungkan kekinian berbagai sektor ekonomi kreatif di Denpasar, tak terpisahkan dengan pusaka budayanya yang adiluhung.

Secara keseluruhan, puncak – puncak kreativitas yang digelar di Denpasar Festival konsisten menyuguhkan perpaduan kreasi bernuansa tradisi dan modernitas, serta memberikan inspirasi bagi masyarakatnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan kota. Selama 15 tahun perjalanannya, Denpasar festival yang selalu digelar di titik nol kawasan Catur Muka Kota Denpasar, telah berhasil membenamkan visinya dihati masyarakat, menjadikan kreativitas sebagai sumber kekuatan untuk menghadirkan nilai-nilai baru sebagai pilar kejayaan dimasa mendatang.

JAYASTAMBHA – PILAR KEJAYAAN
Dihadirkan sebagai tema yang memayungi penyelenggaraan denfest ke-16. Menekankan pentingnya menempatkan nilai-nilai baru yang terlahir dari proses berkreativitas sebagai fondasi internal: sebagaimana PILAR memerlukan dasar yang kuat untuk berdiri, begitu juga KEJAYAAN memerlukan nilai, keyakinan, dan prinsip yang tak tergoyahkan. Tema JAYASTAMBHA sekaligus menjadi pengejewantahan tonggak prestasi, dimana Pemerintah Kota Denpasar telah berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi pada tahun 2023, sebagai penyulut semangat baru bagi Kota Denpasar untuk bersinar lebih terang di kancah nasional. Pilar kejayaan ini juga menggambarkan kreativitas dan sifat adaptif terhadap perubahan dan kebersamaan untuk bersama membawa Kota Denpasar menjadi kota yang maju.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E., I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E., menjawab beberapa pertanyaan yang datang dari wartawan ketika Press Conference pada Kamis (21/12)

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dengan penuh karisma menerima penghargaan Upakarya Wanua Nugraha, sebuah penghargaan tingkat nasional atas dedikasinya memimpin dan memajukan pembangunan berbagai sektor di Denpasar, terutama untuk melakukan inovasi demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan ajang ini, Desa Tegal Harum dari Kecama tan Denpasar Barat menjadi Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional Tahun 2023. Selanjutnya, Pemerintah Kota Denpasar kembali mengukir sejarah dengan mendapatkan pengakuan tertinggi lewat BKN Award Tahun 2023. Kota yang dikenal dengan “The Heart of Bali” berhasil membawa pulang tiga penghargaan bergengsi sekaligus, termasuk penghargaan untuk Implementasi NSPK Manajemen ASN terbaik, yang mencerminkan standar kerja tertinggi dengan Predikat Unggul. Tak berhenti di situ, Pemerintah Kota Denpasar juga meraih posisi keempat untuk Capaian Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian kategori Kota Besar. Penghargaan Special Mention pun diberikan kepada Kota Denpasar sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan pelayanan.

Spirit tema JAYASTAMBHA, juga seakan menuntut kreativitas dalam penataan dan pengelolaan event, berorientasi pada kenyamanan serta kepuasan pengunjung ataupun pengisi acara dan stand.
Mulai dari penataan tempat penyelenggaraan Denfest 16, dibagi dalam 4 zona:

  • ZONA – A > Seputar Patung Catur muka
    area persimpangan antar zona, dimana inagurasi pembukaan digelar
  • ZONA – B > Ruas jalan Veteran bagian selatan ( depan Inna Bali Hotel)
    Khusus diperuntukkan bagi stand UMKM Kriya & Fashion. Dilengkapi dengan
    panggung catwalk, untuk peragaan busana.
  • ZONA – C > Sepanjang ruas jalan Gajah Mada timur (depan kantor walikota)
    Untuk stand > Kuliner Heritage & Coffee Shop
    Stand > Kriya & Fashion
  • ZONA – D > Alun-alun
    • Utara > Panggung Musik
    • Selatan > Panggung pentas Budaya
    • Barat > Stand Kuiner & Foodtruck Coffee

Pemilihan zona di atas telah disesuaikan dengan pertimbangan aspek keamanan serta kapasitas dan  daya dukung yang tersedia sehingga seluruh elemen masyarakat nyaman berkunjung ke Denpasar Festival ke-16. “Jalan veteran ini kami sudah mempertimbangkan aspek eleganitas, heritage jadi khusus untuk fashion, kemudian untuk pemetasan panggung yang ada di lapangan  digabungkan dengan stand kuliner, karena orang menonton tidak cukup dengan berdiri terus, tetapi juga bagaimana dia bisa difasilitasi dengan kuliner dan kopi disebelahnya,” terang Ir. I Gede Putu Suwitra selaku pihak konseptor Denpasar Festival ke-16.

Denpasar festival ke 16, digelar selama 4 hari mulai dari tanggal 22 – 25 Desember 2023. Pesta akhir tahun ini nantinya akan dibuka pada pukul 16.30 wita yang ditandai dengan Pagelaran kolosal Inaugurasi. Pembukaan yang melibatkan 1.648 seniman. Perhelatan Denpasar Festival selama 4 hari tentu didukung oleh 24 grup musik, 17 pementasan budaya, dan 178 UMKM unggulan yang sebelumnya sudah melewati fase kurasi. Festival yang diinisiasi dan difasilitasi oleh Pemerintah kota Denpasar, dibawah kepemimpinan I Gusti Ngurah Jaya Negara. S.E, sebagai wali kota dan Kadek Agus Arya Wibawa, S.E. Sebagai wakil wali kota, yang kemudian dipercayakan kepada Dinas Pariwisata Kota Denpasar sebagai Leading sector. I Gusti Ngurah Jaya Negara. S.E turut menyampaikan harapannya, “melalui Denpasar Festival ini menjadi festival yang dapat memantik festival lain di Kota Denpasar pada tingkat desa hingga kecamatan sehingga nantinya festival ini dapat bergerak dan mengalir secara alami, dan pergerakan ekonomi pun dapat dimulai pada tingkat akar rumput dengan Denpasar Festival sebagai puncaknya untuk memfasilitasi potensi kreatif tersebut,” ucapnya.

 

Pada akhirnya Denpasar Festival dapat memenuhi harapan masyarakat, dikelola dengan lebih baik, transparan, menyuguhkan sentuhan karya, cita rasa dan penampilan yang khas dan berkelas, menjadi ruang dialog dan domain interaksi publik yang ‘OPEN MINDED’, multikulktur, multi dimensi dalam entitas budaya bali, menjadi ruang ekpresi dan kolaborasi yang memiliki suasana nyaman serta menghibur.