Denpasar Festival konsisten menjadi teladan bagi pelaksanaan festival kreatif di Bali, terutama sebagai wadah bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produknya. Kori Gajah Mada menjadi panggung bagi produk heritage UMKM untuk makin dikenal oleh masyarakat.
Melalui gelaran peragaan busana dan kuliner, pelaku UMKM fashion dan kuliner heritage berkolaborasi dalam sebuah kompetisi bertajuk “Fashion Show Busana Khusus Celemek dan Tengkuluk Modifikasi Motif Khas Bali”. Perpaduan mode dari kain tradisional berpadu dengan sajian kuliner heritage menjadikan nuansa nusantara kian terasa di Kori Gajah Mada.
Perwakilan UMKM Kuliner Heritage yang menggunakan tengkuluk dan celemek bermotif khas Bali sembari membawa sajian kuliner unggulannya
Kompetisi peragaan busana dan kuliner diadakan dengan melibatkan stand kuliner heritage dan stand fashion yang berpartisipasi dalam gelaran Denpasar Festival ke-16. Kain dengan motif khas bali yang dimodifikasi menjadi tengkuluk, yang difungsikan sebagai penutup kepala untuk menjaga kehigienisan makanan dalam dunia kuliner juga dapat menjadi sebuah mode fashion yang mengenalkan kembali motif khas bali.
Perwakilan peserta stand UMKM Kuliner Heritage yang mengenakan tengkuluk dan celemek sembari membawa sajian kuliner sate
Sebanyak 14 peserta dari berbagai stand UMKM turut serta dalam kompetisi peragaan busana tersebut dengan mengkreasikan kain dengan motif khas bali yang diberikan, menjadi tengkuluk yang dikenakan di kepala, sebagai salah satu opsi penutup kepala tradisional yang difungsikan sebagai topi chef. Satu – persatu peserta berjalan dengan anggun sambil membawa sajian kuliner heritage andalan stand masing – masing, kemudian melakukan peragaan fashion show di depan Kori Gajah Mada sambill memperlihatkan sajian yang dibawa kepada para penonton.
Peragaan fashion show oleh seluruh peserta di Kori Gajah Mada
Masing – masing peserta stand kuliner heritage dan stand fashion yang turut berpartisipasi dalam gelaran denfest tahun ini diantaranya, perwakilan dari stand kuliner heritage Mang Kakul yang berkolaborasi dengan mengenakan kain A2 Ayu Kebaya, kuliner Yan Renon dengan mengenakan kain Kirana Ayu, Warung Segara Ayu dengan kain dari Raga Busana, Kedai Ledok Nusa dengan stand fashion Dewata Bali Lanang, Kedai Daluman dengan Taksu Design, Warung Tunjung Sari dengan Dewata Busana Lanang, Warung Adnyana dengan Artini Kebaya Bali, Warung Susi dengan Pramada, Paon Bhogi dengan Anyar Kebaya, Paon Bhogi dengan Rhea Cempaka, Mang Kakul dengan Tri Agung Busana, Lalapan Boss dengan Kinara Bali Busana, serta dari Warung Mawar.
Perwakilan peserta stand UMKM Kuliner Heritage yang mengenakan tengkuluk dan celemek sembari membawa sajian kuliner
Turut hadir dalam gelaran Ketua Indonesian Chef Association (ICA) BPD Bali, Chef I Gede Putu Hendra Mahena yang dalam sambutannya turut menekankan aspek higienitas yang penting dalam usaha produk makanan, “Jadi dari segi penilaian kami kriteria itu ya adalah kebersihan, itu higiene sanitasi penting bagi penjamah makanan, jangan menganggap hal sepele hal tersebut, itu nanti yang membuat sajian menjadi cepat basi itu karena pengaruh sanitasi, jadi kenapa kami rewel setiap kurasi, kenapa di stand – stand harus pakai hand glove dan sarung tangan. Kadang – kadang ketika tamu meminta makanan di last minute pasti sering kelupaan, kadang – kadang mengambil rambut ga terasa itu habits, kadang – kadang garuk – garuk itu habits tanpa disadari dilakukan oleh pelaku UMKM penjamah makanan, kami dari tim kurasi selalu memperhatikan higienitas, selalu pakai hand glove setiap pengambilan makanan untuk customer. Harapan saya hal tersebut harus diperhatikan kalau memang heritage itu pastikan tidak ada urban di daerah sini jadi kami menginformasikan mari kita budidayakan heritage kuliner Kota Denpasar” ucap Hendra.
Chef I Gede Putu Hendra Mahena yang memberikan penghargaan kepada pemenang stand
Gelaran Fashion Show Busana Khusus Celemek dan Tengkuluk Modifikasi Motif Khas Bali ditutup dengan pengumuman pemenang lomba stand yang telah digelar dimulai dari hari pertama Denfest dengan pemilihan pemenang dinilai dari segi kebersihan, kesesuaian makanan dengan tema heritage serta cita rasa makanan. Pemenang stand kuliner heritage yang telah melalui proses penilaian oleh chef diantaranya Nasi Lawar Nang Etonk, Mang Kakul, Warung Tunjung Sari, Lalapan Boss, Warung Sasti, dan Nasi Tekor.
Sesi foto bersama Chef Hendra bersama dengan pemenang stand dalam gelaran Denfest ke-16
Kompetisi yang digelar dalam rangka mengkolaborasikan pelaku UMKM fashion dan kuliner heritage, menjadi gelaran unik yang disambut meriah oleh masing – masing stand dan pengunjung yang hadir sembari menikmati sajian kuliner heritage di sepanjang Kawasan Gajah Mada. Serta merayakan bersama kesuksesan gelaran UMKM di Denpasar Festival ke-16.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!